Dampak Perang Tarif Global terhadap Ekonomi RI

Dampak perang tarif global terhadap ekonomi RI meliputi pengaruh pada ekspor, investasi asing, dan kebijakan perdagangan. Temukan analisis mendalam dan proyeksi ke depan.

letter

Metrics

{"image":"https://cdn1.katadata.co.id/media/images/temp/2022/03/29/Infografik_Dampak_ekonomi_dan_harga_pangan_perang_rusia-2022_03_29-08_02_36_3a82b4e9592b80b0a77967d40874ac79.jpg","trendingStart":"2025-05-23T09:54:39.274Z","trendingEnd":"2025-05-23T09:54:39.269Z","updatedAt":"2025-06-06T11:39:13.245Z","articleCount":9}
letter

Berita

Perang tarif global, terutama yang dipicu oleh kebijakan proteksionis beberapa negara besar, telah menjadi sorotan utama karena dampaknya yang signifikan terhadap perekonomian global, termasuk Indonesia. Kebijakan ini menciptakan ketidakpastian dan menantang stabilitas perdagangan internasional. Berikut adalah rangkuman berita mengenai dampak perang tarif global terhadap ekonomi RI dan upaya yang dilakukan untuk menghadapinya:

DBS Dukung Pertumbuhan Berkelanjutan RI di Tengah Perang Tarif

Sumber: https://www.cnnindonesia.com

  • Bank DBS Indonesia berkomitmen mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan Indonesia di tengah perang tarif dagang global.
  • DBS menekankan pentingnya ketegasan dalam pengambilan keputusan bisnis dan mengoptimalkan jaringan di Asia untuk peluang lintas batas.
  • Kebijakan tarif AS menciptakan ketidakpastian global, namun dampaknya terhadap ekonomi Indonesia dinilai masih terbatas.
  • DBS mendorong penguatan pasar domestik, diversifikasi ekspor, dan peningkatan ketahanan industri dalam negeri.
  • Komitmen DBS juga ditunjukkan melalui dukungan pada wirausaha sosial (seperti Du Anyam dan Adena Coffee) dan peningkatan pendanaan terkait ESG (Environmental, Social, and Governance) untuk transisi hijau menuju Net Zero Emission 2050.

Kekayaan 10 Orang Terkaya AS Menanjak Rp 5,9 Kuadriliun, Tarif Impor Tak jadi Hambatan

Sumber: https://www.liputan6.com

  • Kekayaan 10 orang terkaya di Amerika Serikat meningkat sebesar USD 365 miliar (sekitar Rp5,9 kuadriliun) dalam setahun terakhir, meskipun ada kekhawatiran pasar terkait kebijakan tarif impor AS.
  • Peningkatan kekayaan ini setara dengan kenaikan sekitar USD 1 miliar (sekitar Rp16,3 triliun) per hari bagi para miliarder tersebut.
  • Sementara itu, pekerja di AS pada umumnya hanya memperoleh lebih dari USD 50.000 pada tahun 2023.
  • Analisis Oxfam menunjukkan dibutuhkan waktu 726.000 tahun bagi 10 pekerja AS dengan pendapatan rata-rata untuk memperoleh kekayaan USD 1 miliar, menyoroti ketimpangan kekayaan di negara tersebut.

Hadapi Kebijakan Tarif Trump, Bamsoet Dorong RI Manfaatkan Peluang Baru

Sumber: https://finance.detik.com

  • Wakil Ketua Umum KADIN, Bambang Soesatyo (Bamsoet), menyoroti kebijakan tarif impor resiprokal AS sebesar 32% terhadap produk Indonesia yang akan menciptakan tantangan serius bagi perekonomian nasional.
  • Potensi dampak negatif meliputi ancaman terhadap ekspor, pasar keuangan, dan risiko sosial seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) serta peningkatan kemiskinan.
  • Bamsoet menekankan pentingnya diplomasi ekonomi yang agresif, diversifikasi pasar, dan penguatan kebijakan domestik untuk mengatasi dampak negatif dan memanfaatkan peluang baru dalam rantai nilai global.
  • KADIN merekomendasikan penguatan diplomasi regional melalui ASEAN, pengawasan impor, investasi pada Sumber Daya Manusia (SDM), dan kerja sama dengan blok BRICS+ untuk menghadapi kebijakan tersebut.

Rupiah Menguat Imbas Meredanya Perang Tarif AS-China

Sumber: https://www.liputan6.com

  • Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan nilai tukar Rupiah menunjukkan perbaikan seiring meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China.
  • Rupiah terdepresiasi 1,6 persen dari Januari hingga akhir April, namun menguat sejak pengumuman tarif balasan hingga 21 Mei.
  • Pasar saham merespons positif dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,9 persen secara year-to-date (ytd) dan melonjak 9,7 persen setelah ketegangan dagang mereda.

Pengusaha Batik Lokal Tertekan Serbuan Produk Impor

Sumber: https://www.pikiran-rakyat.com

  • Produk impor, khususnya di sektor batik, bordir, dan tenun, membanjiri pasar dengan harga lebih murah, mengancam pengusaha lokal.
  • Wina Ratri dari UMKM Bagea Batik melaporkan kesulitan bersaing karena harga kain impor yang sangat rendah.
  • Pengusaha fesyen lokal berharap pemerintah mengambil kebijakan untuk mendukung mereka dan membatasi masuknya produk impor serupa.
  • Meskipun ada tantangan, terdapat optimisme terhadap masa depan batik seiring meningkatnya minat dari kalangan dewasa dan potensi dari generasi muda.

Industri Baja Nasional Hadapi Tekanan Impor dan Desak Penguatan Regulasi

Sumber: https://mediaindonesia.com

  • Industri baja nasional menghadapi tantangan serius dari banjirnya baja impor, penurunan permintaan akibat efisiensi belanja pemerintah, dan lemahnya pengawasan regulasi P3DN.
  • Sorotan utama dalam Iron and Steel Summit & Exhibition Indonesia (ISSEI) 2025 adalah perlunya ketegasan regulasi dan perlindungan pasar dalam negeri.
  • Pelaku industri baja berharap adanya komitmen bersama untuk membangun industri baja yang kuat, mandiri, dan berkontribusi pada kemajuan Indonesia.
  • Penertiban pasar dari baja yang tidak standar dan implementasi P3DN yang lebih efektif ditekankan untuk meningkatkan daya saing industri baja nasional.

Perlindungan Produk Lokal: Kunci Genjot Ekonomi dari Serbuan Impor

Sumber: https://finance.detik.com

  • Pemerintah diminta lebih serius melindungi industri nasional dari serbuan impor untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%.
  • Ketua BKK-PII, Sripeni Inten Cahyani, menekankan pentingnya mengendalikan impor, khususnya produk ilegal dan dumping yang mengancam industri dalam negeri.
  • Usulan konkret meliputi peningkatan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD), kebijakan tegas lintas kementerian, dukungan upgrade teknologi, dan penarikan investor baru.
  • Kegagalan melindungi industri lokal dari impor tak terkendali dapat menyebabkan hilangnya sumber penghidupan, berkurangnya prospek kerja, dan terhambatnya swasembada serta pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Secara keseluruhan, perang tarif global menghadirkan tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia. Langkah-langkah strategis seperti penguatan pasar domestik, diversifikasi ekspor, dan diplomasi ekonomi aktif menjadi kunci untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.

play_circle

Video

gallery_thumbnail

Gambar

article

Sumber

we are hiring

We are hiring 🎉

Siap Berkarir dan Berkembang Bersama?

Lamar sekarang

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.