Peran Polri dalam Kedaulatan Pangan Nasional

Peran Polri dalam Kedaulatan Pangan Nasional sangat vital. Temukan rangkuman informasi, video, dan gambar yang mendukung keamanan pangan di Indonesia.

article

Metrics

{"image":"https://i.ytimg.com/vi/cJrTMkqRSrE/sddefault.jpg","trendingStart":"2025-06-07T03:00:19.216Z","trendingEnd":"2025-06-07T03:00:19.211Z","updatedAt":"2025-06-08T11:03:37.874Z","articleCount":9}
summarize

Berita

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memainkan peran aktif dan bertransformasi dalam mendukung upaya pemerintah mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Keterlibatan ini melampaui fungsi tradisional penegakan hukum, dengan fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pertanian.

Dukungan Aktif dan Transformasi Pendekatan Polri

  • Polri secara aktif mendukung program strategis nasional untuk kedaulatan pangan.
  • Terjadi transformasi pendekatan Polri dari yang semula berfokus pada keamanan tradisional menjadi kontribusi nyata pada aspek kesejahteraan, khususnya di sektor pertanian, dan mengadopsi pendekatan keamanan non-tradisional yang mencakup keamanan pangan sebagai bagian dari keamanan nasional.
  • Keterlibatan Polri, di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, dalam agenda strategis nasional ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Komisi III dan Komisi IV DPR RI, yang menilai Polri tidak hanya menjalankan fungsi penegakan hukum tetapi juga berkontribusi aktif.
  • Komitmen Polri dalam menjaga ketahanan pangan nasional ditekankan sebagai bagian dari transformasi ini.
  • Sebagai wujud komitmen mendukung Swasembada Pangan dan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Polri secara strategis melakukan rekrutmen dan pengembangan Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus) Ketahanan Pangan.

Bentuk Nyata Keterlibatan Polri di Sektor Pertanian

  • Pemberdayaan lebih dari 136 ribu kelompok tani serta penyaluran bantuan, termasuk akses ke modal dan distribusi alat pertanian ke berbagai wilayah.
  • Pendampingan teknis kepada petani, salah satunya dengan melibatkan peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
  • Fasilitasi pelatihan bagi petani mengenai teknik bertani yang efektif, penggunaan teknologi, serta penggunaan pupuk dan pestisida sesuai standar pemerintah.
  • Merekrut dan telah menyelesaikan pendidikan bagi 593 Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus) Ketahanan Pangan, terdiri dari 434 polisi laki-laki dan 159 polisi wanita, dengan latar belakang pendidikan di bidang pertanian, peternakan, perikanan, gizi, dan kesehatan masyarakat.
  • Menugaskan para Bakomsus yang telah menyelesaikan pendidikan sebagai Bhabinkamtibmas dengan fokus pada tugas-tugas terkait ketahanan pangan dan mendukung implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG).
  • Merencanakan pendidikan pengembangan spesialis lanjutan bagi para Bakomsus untuk lebih memperdalam materi dan keahlian di bidang pertanian, peternakan, perikanan, kesehatan masyarakat, dan gizi, dengan penempatan yang akan disesuaikan kebutuhan masyarakat dan kompetensi masing-masing.
  • Penargetan penanaman komoditas strategis, seperti jagung dengan target hingga 1 juta hektare, dan keterlibatan aktif dalam kegiatan panen raya, contohnya di Kalimantan Barat.
  • Dukungan komprehensif mulai dari proses penanaman hingga membantu distribusi hasil panen.
  • Pengawasan distribusi komoditas pangan penting seperti beras.
  • Pengawalan distribusi pupuk bersubsidi untuk memastikan ketersediaannya bagi petani.
  • Perlindungan petani dari berbagai praktik yang dapat merugikan usaha pertanian mereka.

Pentingnya Sinergi dan Kolaborasi

  • Polri membangun sinergi dengan berbagai pihak, termasuk petani, koperasi petani, Tentara Nasional Indonesia (TNI), pemerintah daerah, dan Kementerian Pertanian.
  • Kolaborasi ini, termasuk dengan otoritas lokal, dinilai krusial untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, meningkatkan hasil panen secara signifikan, dan mencapai target swasembada pangan.
  • Kehadiran pimpinan tinggi, seperti Kapolri dan tokoh nasional dalam acara panen raya, menunjukkan komitmen dan dukungan penuh terhadap program ini.

Dampak Positif dan Harapan untuk Masa Depan

  • Keterlibatan Polri telah berkontribusi pada peningkatan produksi pertanian, salah satunya adalah hasil panen raya jagung yang diapresiasi mencapai 2,54 juta ton pada kuartal II tahun 2025.
  • Petani di berbagai daerah, seperti Bengkayang, Kalimantan Barat, mengapresiasi bantuan dan pendampingan yang mempermudah kegiatan bertani.
  • Terdapat harapan besar agar program sinergi ini dapat terus berlanjut, diperluas ke daerah lain, dan disertai bantuan berkelanjutan berupa alat pertanian serta ketersediaan pupuk dan pestisida.
  • Dukungan terhadap program Swasembada Pangan disuarakan, dengan pemahaman bahwa swasembada pangan merupakan kunci keamanan dan kemerdekaan bangsa, seiring dengan harapan akan peningkatan kesejahteraan petani.
  • Adanya harapan untuk penguatan kerangka regulasi yang mendukung peran Polri secara berkelanjutan dalam pengamanan sistem pangan nasional.
  • Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo memaparkan kinerja Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri yang telah mengelola 445.600,49 hektar lahan dari November 2024 hingga Mei 2025.
  • Pengelolaan lahan oleh Gugus Tugas ini berkontribusi pada peningkatan produksi jagung nasional sebesar 39%.
  • Keberhasilan ini mendukung kebijakan pemerintah untuk menghentikan impor jagung dan berpotensi menjadikan Indonesia eksportir jagung, dengan fokus awal dari sentra seperti Gorontalo.
article

Sumber

play_circle

Video

gallery_thumbnail

Gambar

we are hiring

We are hiring 🎉

Siap Berkarir dan Berkembang Bersama?

Lamar sekarang

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.