Penertiban Rekening Terindikasi Judi Online oleh OJK

Langsung Tanya AI Gratis

Pertanyaan

Cara jawab

Singkat & Padat

schedule

Tanggal Publikasi

account_circle

Penulis

newspaper

Tindakan OJK terhadap Rekening Terindikasi Judi Online

Pemblokiran Rekening
- OJK telah meminta perbankan untuk memblokir sekitar 17.000 rekening yang terindikasi terkait judi online, meningkat dari 14.000 rekening sebelumnya. Data rekening ini sebagian berasal dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
- Terdapat instruksi untuk menutup rekening yang menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) tertentu yang terindikasi terlibat.
Peningkatan Pengawasan dan Regulasi
- OJK menginstruksikan perbankan untuk melakukan pemeriksaan lebih mendalam terhadap nasabah (customer due diligence).
- OJK akan memperkuat regulasi terkait teknologi informasi perbankan.
- OJK sedang menyusun pendekatan yang lebih sistemik dan menyeluruh dengan perbankan untuk penanganan judi online.

Pendekatan Sistemik
- OJK menekankan bahwa penanganan judi online memerlukan pendekatan sistemik yang melibatkan kolaborasi lintas lembaga.
Edukasi dan Kampanye
- OJK bersama pemerintah daerah dan perbankan melakukan edukasi publik dan kampanye untuk mencegah masyarakat terlibat dalam judi online.
- OJK juga berupaya meningkatkan literasi serta kewaspadaan nasabah terhadap potensi kejahatan keuangan.
Peran PPATK
- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) juga telah menghentikan sementara 28.000 rekening pasif selama tahun 2024 yang berpotensi disalahgunakan.

Pentingnya Pengawasan
- OJK menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap rekening pasif atau dormant untuk menjaga integritas sistem keuangan nasional dan mencegah penyalahgunaan.
Definisi dan Kebijakan
- Rekening dormant adalah rekening yang tidak menunjukkan aktivitas transaksi oleh nasabah dalam jangka waktu tertentu, umumnya 3-6 bulan, meskipun definisi dan kebijakan dapat bervariasi antar bank.
- Setiap bank memiliki sistem dan mekanisme pemantauan yang berbeda terkait rekening dormant, termasuk pengawasan, penguncian sementara, dan prosedur reaktivasi.