Kesiapan Anggaran Rekrutmen Prajurit TNI

Kesiapan Anggaran Rekrutmen Prajurit TNI sangat penting. Temukan berita terbaru, sumber informasi, video, dan gambar terkait untuk mendukung pemahaman Anda.

article

Metrics

{"image":"https://static.promediateknologi.id/crop/0x0:0x0/750x500/webp/photo/p1/1121/2025/06/07/20240902_091257-3046596470.jpg","trendingStart":"2025-06-12T05:00:08.656Z","trendingEnd":"2025-06-12T05:00:08.652Z","updatedAt":"2025-06-12T05:03:17.279Z","articleCount":4}
newspaper

Berita

Rencana Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) untuk merekrut 24.000 prajurit tamtama baru telah memicu diskursus publik dan sorotan dari berbagai pihak, terutama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Perdebatan utama berkisar pada kesiapan anggaran, urgensi kebutuhan, efisiensi, serta fokus tugas prajurit yang akan direkrut, apakah untuk kesiapan tempur atau fungsi teritorial seperti ketahanan pangan dan pelayanan kesehatan.

Rencana Rekrutmen dan Pengkajian Ulang

TNI AD berencana melakukan rekrutmen besar-besaran untuk prajurit tamtama, namun rencana ini mendapat perhatian serius dari DPR:

  • Permintaan Kajian Ulang dari DPR
    • Anggota Komisi I DPR, Oleh Soleh, meminta agar rencana TNI AD merekrut 24.000 prajurit tamtama untuk batalyon teritorial dikaji ulang.
    • Beliau menekankan agar rencana tersebut tidak bersifat reaktif atau seremonial, melainkan berdasarkan kajian strategis yang komprehensif.
  • Pertimbangan Strategis yang Diperlukan
    • Pengkajian ulang perlu mempertimbangkan situasi geopolitik terkini, postur pertahanan negara secara keseluruhan, dan efisiensi anggaran negara.
    • Diperlukan koordinasi yang erat antara TNI, Kementerian Pertahanan (Kemenhan), dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam setiap tahap perencanaan.
    • Oleh Soleh juga menyatakan akan terus mengawasi perkembangan rencana ini, mendorong dilakukannya uji kelayakan (feasibility study) sebelum implementasi, dan membahasnya lebih lanjut dengan Panglima TNI.

Aspek Anggaran dan Efisiensi

Salah satu kekhawatiran utama yang mengemuka terkait rencana rekrutmen ini adalah potensi implikasinya terhadap anggaran negara dan efektivitas penggunaannya:

  • Kekhawatiran Potensi Pemborosan Anggaran
    • Sejumlah anggota DPR khawatir bahwa rekrutmen 24.000 prajurit TNI baru berpotensi menjadi pemborosan anggaran jika tidak didasarkan pada analisis kebutuhan yang matang dan kajian strategis yang mendalam.
    • Efisiensi penggunaan anggaran negara menjadi salah satu poin krusial yang disorot dalam rencana ini.

Fokus Tugas Prajurit: Kesiapan Tempur vs. Fungsi Teritorial

Terdapat perbedaan pandangan mengenai fokus utama dari tugas prajurit yang akan direkrut, yang memunculkan perdebatan antara prioritas kesiapan tempur dan pelaksanaan fungsi teritorial:

  • Prioritas pada Kesiapan Tempur
    • Anggota Komisi I DPR lainnya, TB Hasanuddin, mengingatkan agar TNI tetap fokus pada peningkatan kesiapan tempur sesuai dengan amanat undang-undang.
    • Menurutnya, dalam kondisi damai, tugas-tugas seperti pembangunan ketahanan pangan sebaiknya diserahkan kepada kementerian teknis terkait, seperti Kementerian Pertanian, sementara TNI dapat lebih berkonsentrasi pada latihan intensif untuk menjaga dan meningkatkan kemampuan tempur.
  • Argumen Penguatan Fungsi Teritorial TNI AD
    • Di sisi lain, Kepala Dinas Penerangan TNI AD menjelaskan bahwa rekrutmen ini difokuskan untuk mendukung kegiatan ketahanan pangan dan pelayanan kesehatan di masyarakat, bukan semata-mata untuk kepentingan tempur.
    • TNI AD juga berpandangan bahwa fungsi teritorial merupakan salah satu fungsi utama TNI yang penting dalam menyiapkan potensi masyarakat untuk mendukung pertahanan negara, serta melibatkan berbagai kegiatan kemasyarakatan.

Respons TNI AD terhadap Kritik dan Masukan

Menanggapi berbagai kritik dan masukan yang muncul, pihak TNI AD memberikan sejumlah penjelasan dan tanggapan:

  • Penjelasan Mengenai Fungsi Teritorial
    • TNI AD menegaskan kembali bahwa fungsi teritorial merupakan fungsi utama yang melekat, yang mencakup kegiatan kemasyarakatan dan penyiapan komponen rakyat terlatih untuk pertahanan negara.
    • Rekrutmen ini juga dilihat sebagai upaya untuk mendukung program-program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas.
  • Sikap Terbuka terhadap Masukan Publik
    • Pihak TNI AD menyatakan sikap terbuka dan menerima berbagai saran, masukan, serta kritik yang konstruktif dari masyarakat, yang dianggap sebagai bentuk kecintaan dan perhatian publik terhadap institusi TNI.
    • Meskipun terdapat berbagai kritik, TNI AD tetap berencana untuk melanjutkan proses rekrutmen prajurit tamtama pada tahun ini, dengan dasar perencanaan yang diklaim telah disusun secara jelas.
article

Sumber

play_circle

Video

gallery_thumbnail

Gambar

we are hiring

We are hiring 🎉

Siap Berkarir dan Berkembang Bersama?

Lamar sekarang

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.