Rancangan APBN 2026 dan Asumsi Makro

Rancangan APBN 2026 dan Asumsi Makro memberikan informasi tentang proyeksi pendapatan, belanja pemerintah, dan strategi ekonomi. Temukan analisis mendalam dan data terkini.

letter

Metrics

{"image":"https://cdn.antaranews.com/cache/infografis/1140x2100/2022/08/16/20220816rapbn-2023.jpg","trendingStart":"2025-05-21T13:19:27.707Z","trendingEnd":"2025-05-22T08:05:20.989Z","updatedAt":"2025-06-06T11:38:37.488Z","articleCount":3}
letter

Berita

Penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk tahun 2026 beserta asumsi makro yang mendasarinya tengah menjadi fokus pembahasan berbagai pihak. Proses ini melibatkan proyeksi terhadap berbagai indikator ekonomi penting seperti defisit anggaran, pertumbuhan ekonomi, serta strategi kebijakan fiskal yang akan diterapkan. Masukan dari berbagai lembaga negara, termasuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), turut menjadi pertimbangan dalam perumusan kebijakan ini.

Rangkuman Berita Utama APBN 2026

Berikut adalah poin-poin penting dari berbagai sumber berita mengenai Rancangan APBN 2026 dan asumsi makro yang mendasarinya:

  • Rancangan Defisit APBN 2026
    • Kementerian Keuangan merancang defisit APBN 2026 pada rentang 2,48% hingga 2,53% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
    • Defisit tersebut direncanakan akan dibiayai melalui utang.
    • Kebijakan fiskal akan tetap bersifat ekspansif, terarah, dan terukur untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keberlanjutan fiskal.
    • Pemerintah juga akan menjaga pembiayaan fiskal secara inovatif dan mendorong efektivitas pembiayaan investasi dengan memberdayakan peran BUMN, BLU, dan SMV, serta memanfaatkan SAL dan skema KPBU.
  • Catatan DPR terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2026
    • Perlunya koreksi terhadap praktik tarif perdagangan global.
    • Penanganan terhadap penurunan penerimaan pajak menjadi perhatian.
    • Akselerasi program ketahanan pangan dan energi.
    • Revitalisasi sektor industri untuk mencegah deindustrialisasi.
    • Penekanan pada pentingnya target pendapatan negara yang realistis, serta upaya untuk meningkatkan lapangan kerja dan mengurangi kesenjangan sosial.
  • Perbedaan Target Pertumbuhan Ekonomi 2026
    • Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menetapkan target pertumbuhan ekonomi pada rentang 5,2%—5,8%.
    • Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada rentang 5,8%—6,4%.
    • Perbedaan ini dianggap wajar, dan Kemenkeu terbuka untuk perbaikan asumsi makro dalam KEM-PPKF 2026.

Informasi di atas merangkum pandangan awal dan proyeksi terkait APBN 2026 yang akan terus berkembang seiring dengan pembahasan lebih lanjut.

Aspek Kunci dan Proyeksi Ekonomi

Beberapa aspek krusial yang menjadi fokus dalam perancangan APBN 2026 meliputi:

  1. 1
    Target Defisit Anggaran
    Defisit APBN 2026 direncanakan berada di kisaran 2,48% hingga 2,53% dari PDB, tidak jauh berbeda dari target defisit APBN 2025 sebesar 2,53%, dan akan dibiayai melalui utang.
  2. 2
    Arah Kebijakan Fiskal
    Kebijakan fiskal akan bersifat ekspansif, terarah, dan terukur guna menjaga stabilitas ekonomi serta keberlanjutan fiskal. Pembiayaan inovatif dan peningkatan efektivitas investasi menjadi prioritas.
  3. 3
    Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi
    Terdapat variasi dalam proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2026: Kemenkeu menargetkan 5,2%—5,8%, sementara Bappenas memproyeksikan 5,8%—6,4%. Pendekatan Kemenkeu dinilai lebih konservatif.
  4. 4
    Masukan dari Legislatif
    DPR memberikan sejumlah catatan penting terhadap KEM-PPKF 2026, yang meliputi isu penurunan penerimaan pajak, akselerasi program ketahanan pangan dan energi, serta revitalisasi sektor industri guna mencegah deindustrialisasi.

Aspek-aspek tersebut akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan dan finalisasi APBN 2026.

Perbandingan Target Pertumbuhan Ekonomi 2026

Berikut adalah perbandingan target pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2026 menurut Kementerian Keuangan dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Institusi Target Pertumbuhan Ekonomi (%)
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) 5,2 — 5,8
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 5,8 — 6,4

Perbedaan proyeksi ini menunjukkan adanya dinamika dalam perencanaan ekonomi nasional yang mempertimbangkan berbagai faktor dan pendekatan.

play_circle

Video

gallery_thumbnail

Gambar

article

Sumber

we are hiring

We are hiring 🎉

Siap Berkarir dan Berkembang Bersama?

Lamar sekarang

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.