Kecerdasan buatan (AI) telah menunjukkan dampak yang signifikan terhadap lanskap pekerjaan, khususnya di sektor berita dan industri kreatif lainnya. Perkembangan ini menghadirkan berbagai tantangan sekaligus peluang baru bagi para pekerja.
Dampak AI pada Pekerja di Sektor Kreatif dan Pemberitaan
Berdasarkan laporan dari berbagai sumber, AI telah memengaruhi tenaga kerja di bidang kreatif, termasuk jurnalis, dengan berbagai cara:
-
Perubahan Peran dan Potensi Kehilangan Pekerjaan
- Jurnalis, ilustrator, penulis, aktor suara, dan desainer grafis telah melaporkan pengalaman kehilangan pekerjaan atau menghadapi penurunan upah seiring dengan meningkatnya penggunaan AI.
- AI mulai digunakan untuk tugas-tugas yang sebelumnya membutuhkan intervensi manusia.
-
Kekhawatiran Etis yang Muncul
- Penggunaan AI dalam pembuatan konten menimbulkan kekhawatiran terkait potensi penyebaran misinformasi.
- Terdapat isu mengenai penggantian representasi manusia oleh AI dan implikasinya terhadap otentisitas.
- Hilangnya pekerjaan di sektor kreatif akibat otomatisasi oleh AI menjadi perhatian etis yang serius.
- Pelanggaran hak cipta akibat penggunaan AI dalam pembuatan konten.
- Biaya lingkungan yang tinggi terkait dengan pengembangan dan penggunaan teknologi AI.
- Potensi AI untuk merusak pengalaman manusia yang otentik dan koneksi antar individu.
- Kekhawatiran mengenai dampak emosional dari AI generatif terhadap masyarakat.
-
Penekanan pada Nilai Keahlian Manusia
- Banyak pihak menekankan pentingnya keahlian, kreativitas, dan pengalaman emosional manusia yang unik dan tidak dapat sepenuhnya ditiru oleh sistem AI.
- Keterlibatan manusia dianggap krusial untuk menjaga kualitas, nuansa, dan kedalaman dalam konten kreatif dan pemberitaan.
- Preferensi terhadap karya yang ditulis atau diciptakan oleh manusia dibandingkan konten yang dihasilkan AI, demi menjaga nilai personal dan otentisitas.
- Kekhawatiran bahwa AI mengancam koneksi manusia yang dihargai banyak profesional.
Perkembangan ini menuntut adaptasi dari para pekerja di industri kreatif untuk tetap relevan di tengah kemajuan teknologi AI.
Tren Pasar Kerja Indonesia di Tengah Perkembangan AI
Di sisi lain, perkembangan AI juga menciptakan dinamika baru di pasar kerja Indonesia, sebagaimana dilaporkan oleh LinkedIn:
-
Peluang Karier di Bidang AI dan Keberlanjutan
- Menurut Grad Guide 2025 dari LinkedIn, peran di bidang kecerdasan buatan dan keberlanjutan lingkungan merupakan jalur karier yang berkembang paling pesat bagi lulusan universitas di Indonesia.
- Pekerjaan seperti Artificial Intelligence Engineer, Security Operations Center Analyst, dan Environmental Health Safety Specialist menunjukkan permintaan yang tinggi.
- Pencari kerja dengan keterampilan hijau (green skills) memiliki kemungkinan 54,6 persen lebih besar untuk diterima bekerja.
-
Kondisi Umum dan Tantangan Pasar Kerja
- Data LinkedIn per Maret 2024–Maret 2025 menunjukkan penurunan jumlah lowongan pekerjaan yang tersedia per pelamar di Indonesia sebesar 11 persen.
- Meskipun tingkat pengangguran terbuka sedikit menurun menjadi 4,76 persen pada Februari 2025, jumlah absolut pengangguran meningkat sebanyak 80.000 orang menjadi 7,28 juta jiwa.
- Tingkat pengangguran di kalangan pemuda tetap menjadi yang tertinggi di semua kelompok usia, mencapai 16,16 persen.
Situasi ini menggarisbawahi kebutuhan akan strategi adaptasi tenaga kerja dan pengembangan keterampilan yang relevan dengan tuntutan pasar yang berubah, termasuk yang didorong oleh kemajuan AI.




Masih Seputar teknologi
CEO OpenAI Peringatkan Pengguna ChatGPT Akan Gangguan Jelang Peluncuran Model Baru
sekitar 5 jam yang lalu

Cadothy Masuk Indonesia, Tawarkan Solusi Live Streaming All-in-One
sekitar 17 jam yang lalu

Motorola Gandeng Google Indonesia Edukasi Pengguna tentang Moto AI
sekitar 17 jam yang lalu

Mark Zuckerberg Sebut AI Superintelligence Meta Dekat, Saham Perusahaan Melonjak
sekitar 19 jam yang lalu

Andrew Tulloch Tolak Tawaran $1,5 Miliar dari Mark Zuckerberg untuk Bergabung dengan Meta
sekitar 21 jam yang lalu
Meta Tawarkan $250 Juta untuk Tarik Ahli AI 24 Tahun, Kejar 'Superintelligence'
sekitar 21 jam yang lalu

Anthropic Larang OpenAI Akses Model AI Claude Akibat Pelanggaran Ketentuan Layanan
sekitar 23 jam yang lalu
Google Luncurkan NotebookLM, Alat AI untuk Riset dan Pencatatan Multibahasa
1 hari yang lalu

Raksasa Teknologi Gelontorkan $344 Miliar untuk Infrastruktur AI
1 hari yang lalu

Pengguna Dapat Bisukan Meta AI di Aplikasi Meta, Tidak Bisa Dihapus Sepenuhnya
1 hari yang lalu

Starlink Elon Musk Raih Lisensi Internet Satelit di India
1 hari yang lalu

Berita Terbaru

OJK Tinjau Ulang Aturan Rekening Dormant Setelah Temuan PPATK

Pemerintah Perkuat Intervensi Pasar dan Jaga Daya Beli Hadapi Inflasi 2025

Tiga Tim Promosi Super League: Bhayangkara Bidik Lima Besar, PSIM dan Persijap Bertahan

Timnas U-23 Gagal Juara AFF, Shin Tae Yong Dirumorkan Latih Ulsan HD

Megawati Rangkap Jabatan Ketum-Sekjen PDIP, Tegaskan Peran Penyeimbang Pemerintah
Trending

Negara Arab Kecam Hamas untuk Pertama Kalinya, Desak Pelucutan Senjata dan Solusi Dua Negara

Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong dari Prabowo Picu Kritik Keras Akademisi

Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto dalam Kasus Korupsi Tuai Sorotan Hukum

Prabowo Beri Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto Demi Persatuan Nasional

Presiden Prabowo Berikan Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto Kristiyanto Usai Disetujui DPR
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.