Akuisisi SPBU Shell oleh Citadel dan Sefas

Akuisisi SPBU Shell oleh Citadel dan Sefas menjanjikan transformasi pasar. Pelajari dampak, strategi investasi, dan keuntungan di balik kesepakatan ini.

letter

Metrics

{"image":"https://media.suara.com/pictures/1600x840/2025/02/01/85467-spbu-shell-spbu-shell-kehabisan-stok-bbm-ilustrasi-spbu-shell-ilustrasi-shell.jpg","trendingStart":"2025-05-23T10:28:51.460Z","trendingEnd":"2025-05-23T10:28:51.456Z","updatedAt":"2025-06-06T11:38:57.585Z","articleCount":11}
letter

Berita

PT Shell Indonesia telah resmi menjual seluruh bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia kepada perusahaan patungan baru antara Citadel Pacific Limited dan Sefas Group. Akuisisi ini menandai perubahan kepemilikan SPBU Shell di tanah air, namun operasional, layanan, dan merek Shell dipastikan akan tetap berlanjut bagi pelanggan di Indonesia.

Rangkuman Kunci Akuisisi SPBU Shell

Berikut adalah poin-poin penting terkait penjualan bisnis SPBU Shell di Indonesia kepada perusahaan patungan Citadel Pacific Limited dan Sefas Group:

  • Detail Transaksi Penjualan
    • Penjual: PT Shell Indonesia (melalui anak usaha Shell plc).
    • Objek Penjualan: Seluruh operasional bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell di Indonesia, termasuk jaringan SPBU serta kegiatan pasokan dan distribusi BBM.
    • Pengecualian: Bisnis pelumas Shell di Indonesia tidak termasuk dalam transaksi ini.
    • Jadwal Penyelesaian: Proses pengalihan kepemilikan ini dijadwalkan selesai pada tahun berikutnya.
  • Pihak Pembeli
    • Akuisitor: Sebuah perusahaan patungan (joint venture) yang baru dibentuk.
    • Anggota Patungan: Citadel Pacific Limited dan Sefas Group.
  • Kelangsungan Operasional dan Layanan
    • Operasional SPBU: Akan terus berjalan seperti biasa selama proses transisi dan setelahnya; tidak ada penutupan operasional.
    • Merek Shell: Tetap akan digunakan di Indonesia berdasarkan perjanjian lisensi merek.
    • Ketersediaan Produk: Pelanggan akan tetap dapat mengakses produk bahan bakar minyak (BBM) berkualitas tinggi dari Shell, yang akan terus dipasok oleh Shell.
    • Sumber Daya Manusia: Tim yang bertugas melayani pelanggan di SPBU Shell tidak akan mengalami perubahan.
    • Komitmen Operasional: Shell berkomitmen untuk menjalankan operasional secara aman dan andal.
  • Profil Citadel Pacific Limited (CPL)
    • Latar Belakang: Perusahaan induk swasta asal Filipina yang dimiliki oleh keluarga Delgado.
    • Jangkauan Operasional: Memiliki kegiatan operasional di berbagai wilayah.
    • Kemitraan Sebelumnya: Telah berpengalaman sebagai pemegang lisensi merek Shell di beberapa negara.
  • Profil Sefas Group
    • Pendiri dan Pimpinan Kunci: Didirikan pada tahun 1997 oleh pengusaha Indonesia, Herman Soegeng (lulusan universitas di AS, menjabat sebagai Direktur Sefas Group, aktif di beberapa perusahaan lain, dan juga seorang pastor gereja) dan Ricky Roesly (lulusan universitas di AS, menjabat sebagai President Director Sefas Group dengan pengalaman di bidang manajemen).
    • Sejarah Awal: Memulai kiprahnya pada tahun 1997 dengan menjadi distributor resmi produk pelumas Shell Indonesia melalui PT Sefas Pelindotama, yang kemudian berkembang pesat khususnya di Kalimantan dan memiliki berbagai anak perusahaan lainnya.
    • Fokus Bisnis Saat Ini: Telah berkembang menjadi grup perusahaan yang bergerak di sektor energi dan logistik, melayani beragam pelanggan dari berbagai sektor industri.
    • Peran Baru: Akuisisi SPBU Shell ini menjadikan Sefas sebagai pemain baru dalam bisnis ritel Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia, bersama dengan Citadel Pacific Limited.

Konteks Strategis dan Tanggapan Pemerintah

Penjualan ini merupakan bagian dari strategi bisnis global Shell dan mendapat tanggapan dari pemerintah Indonesia:

  • Strategi Shell
    • Pengalihan ini merupakan bagian dari strategi bisnis global Shell yang berfokus pada kemitraan jangka panjang.
    • Langkah ini juga merupakan bagian dari transformasi portofolio perusahaan.
  • Tanggapan Pemerintah (Menteri ESDM)
    • Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menilai penjualan ini sebagai aksi korporasi yang wajar dan biasa.
    • Diperkirakan tidak akan berdampak signifikan pada investasi di sektor hilir migas Indonesia.
    • Menegaskan bahwa Shell hanya menjual bisnisnya, bukan menutup operasional, sehingga SPBU akan tetap berjalan seperti biasa.
play_circle

Video

gallery_thumbnail

Gambar

article

Sumber

we are hiring

We are hiring 🎉

Siap Berkarir dan Berkembang Bersama?

Lamar sekarang

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.