Pengadilan di Amerika Serikat telah membatalkan sebagian besar kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump. Keputusan ini berdampak signifikan pada pasar keuangan dan memicu diskusi mengenai potensi perubahan kebijakan moneter oleh The Fed. Berikut adalah rangkuman dari berbagai sumber berita mengenai peristiwa ini.
Dasar Keputusan Pengadilan dan Pembatalan Tarif
- Pembatalan Mayoritas Tarif Trump
- Pengadilan federal AS membatalkan sebagian besar tarif impor yang diberlakukan Presiden Donald Trump.
- Pelanggaran Kewenangan Presiden
- Putusan pengadilan menyatakan Trump melampaui batas kewenangannya, karena Konstitusi AS memberikan wewenang eksklusif kepada Kongres untuk mengatur perdagangan internasional.
- Pembatalan Tarif Berbasis IEEPA
- Pengadilan secara spesifik membatalkan semua tarif Trump yang didasarkan pada Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional (IEEPA).
- Pengadilan memutuskan penggunaan IEEPA oleh Trump melampaui batas hukum dan kewenangannya dalam mengatur impor.
- Gugatan hukum menyoroti penggunaan IEEPA oleh Trump untuk tarif impor terhadap sebagian besar mitra dagang AS, termasuk China, Meksiko, dan Kanada.
- Detail Tarif yang Terdampak dan Tidak Terdampak
- Putusan ini menghentikan tarif 25 persen untuk barang impor tertentu dari Meksiko dan Kanada, serta tarif 10 persen untuk sebagian besar barang yang masuk ke AS.
- Namun, tarif 25 persen untuk mobil, suku cadang mobil, baja, dan aluminium tetap diberlakukan.
- Secara umum, tarif yang dibatalkan mencakup hampir semua mitra dagang AS, termasuk tarif yang sebelumnya diberlakukan pada China, Meksiko, dan Kanada.
- Implikasi Langsung Putusan
- Jika Presiden Trump mematuhi putusan ini, tarif terhadap produk dari Tiongkok, Meksiko, Kanada, dan negara-negara lain harus dicabut.
- Strategi perdagangan Trump dinilai menjadi "kacau" akibat putusan pengadilan ini.
Reaksi Positif Pasar Keuangan Global
- Wall Street Menguat
- Indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq Composite kompak menguat pascaputusan.
- Peningkatan Selera Risiko Global
- Pembatalan tarif meningkatkan selera risiko investor secara global.
- Keputusan ini berpotensi meredakan ketegangan dagang dan memperbaiki hubungan bilateral antar negara.
- Kinerja Nvidia Mendorong Pasar
- Saham Nvidia (NASDAQ: NVDA) melonjak signifikan berkat penjualan cip kecerdasan buatan (AI), turut mendorong pasar.
- Penguatan Dolar AS dan Ekuitas Asia
- Pasar keuangan menyambut baik putusan dengan penguatan dolar AS dan kenaikan ekuitas di Asia.
- Dampak pada Harga Komoditas dan Ekonomi
- Harga emas dunia diperkirakan akan turun, dengan analis pasar uang memprediksi harga bisa mencapai level US$3.276 per troy ons.
- Secara lebih luas, keputusan ini berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan harga yang lebih stabil.
- Sebelumnya, harga emas sempat menguat pada perdagangan Kamis (29/5) di tengah volatilitas pasar.
Sinyal Pelonggaran Moneter dari The Fed
- Potensi Pemangkasan Suku Bunga
- Bank Sentral AS (The Fed) mengisyaratkan potensi pemangkasan suku bunga setelah pembatalan tarif.
- Pernyataan Austan Goolsbee
- Presiden Federal Reserve Chicago, Austan Goolsbee, menyatakan pemangkasan bisa dilakukan jika tarif besar dapat dihindari.
- Kondisi Ekonomi Mendukung
- Kekuatan ekonomi AS dan inflasi yang menuju target 2% memberi ruang pelonggaran moneter.
Respons Pemerintahan Trump dan Prospek Lanjutan
- Perintah Pengadilan
- Pemerintahan Trump diperintahkan mengeluarkan perintah baru yang mencerminkan putusan dalam waktu 10 hari.
- Pengajuan Banding dan Penangguhan
- Pemerintahan Trump mengajukan banding atas putusan pengadilan.
- Pemerintahan Trump juga meminta pengadilan banding AS untuk menangguhkan putusan pengadilan terkait kebijakan tarif impor.
- Pemerintah Trump telah memenangkan jeda sementara dari kekalahan pengadilan pertama, dan pengadilan diharapkan memutuskan permintaan jeda jangka panjang akhir bulan ini.
- Ketidakpastian Berlanjut
- Ketidakpastian kebijakan tarif dan kekhawatiran inflasi masih memengaruhi pasar selama proses banding.
- Harga emas berpotensi menguat ke level US$3.348 per troy ons jika Mahkamah Agung AS memenangkan banding pemerintahan Trump.
- Argumen dan Strategi Pemerintahan Trump
- Empat pejabat senior Trump menyatakan bahwa penghentian tarif akan membahayakan negosiasi perdagangan yang sedang berlangsung.
- Meskipun putusan ini membatasi penggunaan IEEPA, Trump masih memiliki kewenangan untuk menerapkan tarif berdasarkan undang-undang lain.
- Saran dan Opini Ahli
- Analis BRIN, Adriana Elisabeth, menyarankan agar pemerintahan Trump merevisi kebijakan tarifnya dan membuka dialog dengan negara-negara yang terdampak.
Reaksi Internasional dan Implikasi bagi Indonesia
- Sikap Menunggu Pemerintah Indonesia
- Pemerintah Indonesia menyatakan masih menunggu langkah lanjutan dari Presiden AS Donald Trump setelah pembatalan kebijakan tarif impor.
- Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edi Prio Pambudi, mengindikasikan pemerintah mencermati kemungkinan banding atas keputusan tersebut.
- Fokus pada Perundingan Bilateral
- Indonesia menanti putaran perundingan berikutnya terkait investasi dan perdagangan dengan AS, khususnya mengenai tarif resiprokal.
- Dampak pada Perdagangan Indonesia
- Keputusan pengadilan AS dan proses banding yang mungkin terjadi dinilai akan berdampak pada arus perdagangan internasional, termasuk ekspor Indonesia.




Masih Seputar ekonomi
Neraca Dagang Indonesia Surplus US$4,10 Miliar pada Juni 2025, Menurun Tipis
4 hari yang lalu

DJP Kejar Pajak Lewat Integrasi NIK di Digital ID Dukcapil
4 hari yang lalu

INACA: Tarif Trump Picu Efek Domino, Ancam Biaya dan Keselamatan Penerbangan Indonesia
4 hari yang lalu

Bapanas Larang Ritel Tarik Beras di Tengah Kasus Pengoplosan, Jaga Ketersediaan
4 hari yang lalu

Rupiah Melemah ke Rp16.511, Dolar AS Menguat Didorong Data Pekerjaan
4 hari yang lalu

Harga BBM Terbaru 1 Agustus 2025: Pertamax Turun, Diesel Naik di Berbagai SPBU
4 hari yang lalu

BPS: Neraca Perdagangan Indonesia Surplus $19,48 Miliar Semester I 2025
4 hari yang lalu

Perbanas Proyeksi Kredit Tumbuh 8,7% pada 2025
4 hari yang lalu

Harga BBM Pertamax Turun, Dexlite Naik per 1 Agustus; Jember Pulih dari Kelangkaan
4 hari yang lalu

Hutama Karya Tetapkan Tarif Tol Padang-Sicincin Mulai 2 Agustus 2025
4 hari yang lalu

KKP: Indonesia Darurat Sampah Laut, Target Bebas Sampah 2029
4 hari yang lalu

Berita Terbaru

Timnas Putri Indonesia Tersingkir dari Piala AFF Wanita 2025, Jadi Juru Kunci dengan 14 Kebobolan

Mohamed Salah Protes UEFA, Soroti Kematian 'Pele Palestina' Akibat Serangan Israel

Kodam Sebut Kemarahan Ayah Prada Lucky Wajar Usai Anaknya Tewas

Pakar UGM Nyarwi Ahmad Nilai Amnesti Hasto-Tom Lembong sebagai 'Imperial Presidency'

Dino Patti Djalal Ungkap Kejanggalan Kematian Arya Daru, Sebut Pembunuhan Berencana
Trending

TNI Lumpuhkan Wakil Panglima OPM Mayer Wenda dalam Baku Tembak di Papua

OpenAI Luncurkan GPT-5, Terapkan Batasan Pesan Baru untuk Pengguna Gratis dan Berbayar

Jen Pawol Akan Buat Sejarah sebagai Wasit Wanita Pertama di Pertandingan Reguler MLB

Panglima Bintang Tiga Pimpin Kopassus, Marinir, Kopasgat, Perkuat Struktur TNI

Kemenkum Lantik Komisioner Baru LMKN, Soroti Transparansi Royalti
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.