Pembentukan Holding Operasional Danantara dan Rencana Joint Fund

Jelajahi Pembentukan Holding Operasional Danantara dan Rencana Joint Fund. Temukan langkah strategis, manfaat kolaborasi, dan peluang investasi yang menarik.

letter

Metrics

{"image":"https://bacakoran.co/upload/672fae9c55fee84b9758a0ccd20421ae.jpg","trendingStart":"2025-05-21T12:19:34.461Z","trendingEnd":"2025-05-22T14:05:49.322Z","updatedAt":"2025-06-09T02:15:12.760Z","articleCount":18}
letter

Berita

Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) merupakan sebuah entitas investasi yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia dengan tujuan utama untuk mengelola investasi dan kekayaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pembentukan Danantara diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang, meningkatkan daya saing BUMN di tingkat global, serta menjadi katalisator investasi domestik dan asing, khususnya dalam proyek-proyek strategis nasional.

Rangkuman Perkembangan Danantara

Berikut adalah poin-poin penting terkait pembentukan, operasional, dan rencana investasi Danantara dari berbagai sumber berita:

  • Pembentukan dan Struktur Organisasi
    • Holding operasional Danantara telah terbentuk, sementara holding investasi BPI Danantara diharapkan selesai dalam 1-2 minggu. Salah satu BUMN akan ditunjuk sebagai holding investasi.
    • Pengawasan dan saham seri A Danantara berada di bawah Kementerian BUMN.
    • Danantara kini membawahi 844 BUMN dan akan mengelola dividen yang dihasilkan untuk diinvestasikan kembali melalui Danantara Investment Management.
    • Pengalihan kepemilikan dan pengelolaan seluruh BUMN ke Danantara resmi dilakukan sejak 21 Maret 2025, sesuai dengan UU Nomor 1 Tahun 2025 tentang BUMN.
  • Rencana Investasi dan Pendanaan
    • Danantara berencana menandatangani kesepakatan joint fund dengan Jepang, Tiongkok, dan Malaysia dalam 2-3 minggu mendatang. Dua negara lain juga dalam tahap diskusi.
    • Qatar telah berkomitmen untuk berinvestasi sebesar US$2 miliar, dengan fokus pada sektor strategis seperti ketahanan pangan, energi, hilirisasi sumber daya alam, infrastruktur digital, kesehatan, dan pariwisata.
    • Potensi dividen dari BUMN yang dikelola Danantara diproyeksikan mencapai Rp110 triliun pada tahun 2025 hingga Rp170 triliun per tahun.
    • Danantara sedang berdiskusi dengan Garuda Indonesia mengenai rencana penyuntikan modal.
    • Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, Danantara akan berinvestasi di sektor energi, dengan prioritas sektor yang akan diatur oleh Menteri ESDM. Pemerintah juga menyiapkan sistem gross split atau skema bagi hasil dalam usaha hulu migas.
    • Danantara menjajaki investasi dan dilaporkan sedang dalam pembicaraan awal untuk berpartisipasi dalam potensi akuisisi GoTo Group oleh Grab Holdings senilai $7 miliar, termasuk kemungkinan mengakuisisi saham minoritas dalam entitas gabungan.
    • Keterlibatan Danantara bertujuan untuk menjaga kendali pemerintah atas perusahaan teknologi nasional, meredam kekhawatiran terkait dominasi asing dan isu monopoli, serta berpotensi mempermudah proses regulasi merger.
    • Pembicaraan terkait partisipasi Danantara dalam kesepakatan ini masih berada dalam tahap awal dan belum ada jaminan kesepakatan akan tercapai.
    • Potensi merger GoTo dan Grab, yang akan menyatukan dua layanan ride-hailing dan pengiriman terbesar di Asia Tenggara, dilaporkan mengalami kemajuan namun masih menghadapi tantangan terkait isu regulasi, termasuk pengawasan dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
    • Grab dilaporkan menargetkan penyelesaian kesepakatan merger pada kuartal kedua tahun 2025, dengan valuasi GoTo sekitar US$7 miliar, meskipun pihak GoTo menyatakan belum ada keputusan definitif terkait hal ini.
    • Direktur Ekonomi Digital Center of Economics and Law Studies (CELIOS), Nailul Huda, menyuarakan kekhawatiran bahwa investasi Danantara dalam merger ini justru dapat merusak iklim persaingan usaha jasa transportasi digital dan membuka peluang intervensi pemerintah.
    • Izzudin Al-Farras dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) juga menyuarakan kritik, menyatakan bahwa investasi Danantara dalam potensi merger GOTO-Grab tidak akan memberikan dampak positif signifikan bagi perekonomian nasional dan justru berpotensi menurunkan minat investasi secara umum.
    • Lebih lanjut, merger GOTO-Grab sendiri dikhawatirkan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, diantaranya:
      • Merugikan konsumen melalui potensi kenaikan harga layanan dan terbatasnya pilihan platform.
      • Merugikan pengemudi ojek online akibat potensi penurunan pendapatan dan melemahnya posisi tawar mereka.
      • Adanya potensi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebagai konsekuensi dari konsolidasi perusahaan.
    • Izzudin Al-Farras menambahkan bahwa potensi merger ini lebih cenderung menguntungkan segelintir investor dibandingkan kepentingan publik yang lebih luas, dan menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan untuk mencegah merger tersebut demi menjaga iklim persaingan usaha yang sehat.
  • Dampak dan Tujuan
    • Danantara diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan melalui investasi di tengah situasi global yang tidak menentu.
    • Salah satu tujuan adalah merampingkan BUMN melalui lebih dari 350 merger dan akuisisi dalam dua tahun, mengurangi jumlah perusahaan dari 888 menjadi kurang dari 200 untuk meningkatkan daya saing global.
    • Keberadaan Danantara (100% milik pemerintah) dianggap memberikan jaminan negara terhadap investasi dan membantu mempercepat perizinan serta perbaikan birokrasi, sehingga meningkatkan keyakinan investor asing.
    • Investasi akan difokuskan di Indonesia, namun terbuka untuk investasi di ASEAN dan negara lain, dengan tujuan menciptakan lapangan pekerjaan berkualitas.
    • Kementerian Keuangan secara resmi menghapus penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari dividen BUMN setelah diambil alih Danantara, karena kini dikelola oleh Danantara sesuai UU No. 1 Tahun 2025.
  • Perbandingan dan Tata Kelola
    • Berbeda dengan INA (Indonesian Investment Authority) yang fokus menarik investor asing dan lokal melalui skema investasi bersama (fokus infrastruktur), Danantara berfokus pada proyek strategis nasional yang melibatkan BUMN, terutama hilirisasi. Sinergi keduanya diperlukan.
    • Tantangan utama Danantara adalah tata kelola institusi, terutama terkait korupsi dan integritas. Keberhasilan memerlukan peta jalan investasi jangka panjang, transparansi, partisipasi masyarakat, dan fokus pada sektor strategis yang berkelanjutan.
play_circle

Video

gallery_thumbnail

Gambar

article

Sumber

we are hiring

We are hiring 🎉

Siap Berkarir dan Berkembang Bersama?

Lamar sekarang

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.