Film Gowok

Temukan semua informasi tentang Film Gowok, termasuk rangkuman, sumber, video, dan gambar menarik. Dapatkan wawasan mendalam untuk pengalaman menonton yang lebih baik!

article

Metrics

{"image":"https://i0.wp.com/koranindopos.com/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250203-WA0036.jpg?resize=1131%2C1600&ssl=1","trendingStart":"2025-06-07T07:00:07.183Z","trendingEnd":"2025-06-07T07:00:07.179Z","updatedAt":"2025-06-09T08:05:03.982Z","articleCount":10}
movie

Berita

Film Gowok Kamasutra Jawa yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo menjadi perbincangan hangat, menandai kembalinya Lola Amaria ke dunia akting dan menjadi ajang pembuktian bagi Devano Danendra. Film ini mengeksplorasi tradisi gowok dalam budaya Jawa dengan latar belakang sejarah Indonesia.

Informasi Umum Film

Berikut adalah beberapa detail penting mengenai film Gowok Kamasutra Jawa:

    • Judul: Gowok Kamasutra Jawa
    • Sutradara: Hanung Bramantyo
    • Penulis Skenario: Hanung Bramantyo bersama ZZ Mulja Salih
    • Tanggal Rilis: Mulai tayang di bioskop Indonesia pada 5 Juni 2025.
    • Latar Waktu: Era pra-kemerdekaan Indonesia hingga pertengahan 1960-an, dengan fokus utama pada periode 1955-1965, dan menyentuh konteks lebih luas tiga dekade sebelum dan sesudah kemerdekaan.
    • Latar Tempat: Jawa Tengah.
    • Fitur Budaya: Menggunakan bahasa Ngapak dan menampilkan unsur budaya lokal yang kental.
    • Genre: Drama, thriller, dan skandal, dengan unsur sejarah, budaya, dan seksualitas.
    • Fokus Tema Tambahan: Pendidikan seksual, dekonstruksi patriarki, feminisme, serta mengangkat isu sosial dan politik dalam sejarah Indonesia.
    • Inspirasi: Terinspirasi dari kisah nyata tradisi "Gowok" dan adaptasi dari Serat Centhini.
    • Peringkat Usia: Ditujukan untuk penonton berusia 21 tahun ke atas karena mengandung adegan kekerasan yang berpotensi memicu trauma dan adegan seksual eksplisit.

Sinopsis dan Eksplorasi Tema

Film ini menggali lebih dalam tradisi dan isu sosial melalui alur ceritanya:

    • Alur Cerita Utama: Mengisahkan Nyai Santi (diperankan Lola Amaria), seorang "gowok" yang bertugas mengajarkan pria tentang keharmonisan rumah tangga dan seksualitas. Cerita juga melibatkan Ratri, anak angkat Nyai Santi yang meneruskan tradisi gowok, dan kisah cintanya yang rumit dengan Kamanjaya Muda (diperankan Devano Danendra), serta pertemuan kembali mereka setelah dua dekade dengan Kamanjaya dewasa (diperankan Reza Rahadian).
    • Tradisi Gowok: Film ini mengangkat tradisi 'Gowok' yang terlupakan, di mana seorang wanita (gowok) disewa untuk mengajarkan seksualitas dan cara memuaskan istri kepada remaja laki-laki atau calon suami, khususnya dari kalangan bangsawan dan kaya. Profesi ini dahulu dihormati dan berperan dalam pendidikan seksual pranikah. Tradisi ini juga disebut berasal dari akulturasi dengan budaya China sejak abad ke-15.
    • Eksistensi Perempuan: Mengangkat eksistensi dan peran perempuan pada periode tahun 1950-1965.
    • Eksplorasi Tema: Film ini juga mengeksplorasi tema pendidikan seksual dan upaya dekonstruksi patriarki dalam konteks budaya Jawa, serta menyajikan pesan pemberdayaan perempuan yang disesuaikan dengan konteks waktu dan sosial.

Para Pemeran Kunci dan Peran Mereka

Film ini didukung oleh penampilan aktor dan aktris ternama dengan peran yang signifikan:

  • Lola Amaria sebagai Gowok (Nyai Santi)
    • Kembali berakting setelah vakum selama 10 tahun.
    • Berperan sebagai seorang guru yang mengajarkan pria muda tentang cara memuaskan istrinya di malam pertama.
    • Tertarik dengan peran ini karena tema yang diangkat unik, universal, mengangkat eksistensi perempuan pada tahun 1950-1965, dan tradisi gowok yang telah hilang.
  • Devano Danendra sebagai Kamanjaya Muda
    • Menganggap perannya dalam film ini sebagai "jembatan" untuk membuktikan kemampuan dan nama baiknya sebagai aktor.
    • Penampilannya sebagai Kamanjaya Muda dalam film ini mendapat pujian luas dari penonton dan kritikus.
    • Banyak yang menilai aktingnya menunjukkan perkembangan signifikan dan dianggap sebagai salah satu yang terbaik dalam kariernya. Chemistry-nya dengan Alika Jantinia (pemeran Ratri) juga mendapatkan pujian.
    • Mengungkapkan bahwa ia menggunakan kritik dan cacian yang pernah diterima sebagai bahan evaluasi untuk berkembang sebagai aktor.
    • Mendedikasikan film ini untuk mendiang neneknya yang meninggal dunia saat proses syuting.
    • Berharap penonton mendukung film ini sebagai pengakuan atas kerja kerasnya.
  • Pemeran Pendukung Lainnya
    • Reza Rahadian (memerankan Kamanjaya dewasa).
    • Alika Jantinia (sebagai Ratri, anak angkat Nyai Santi): Penampilannya bersama Devano Danendra dipuji karena semangat dan chemistry mereka.
    • Raihaanun.
    • Djenar Maesa Ayu.

Apresiasi dan Pengakuan

Film ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak atas kontribusinya terhadap budaya dan sejarah, serta beragam respon dari penonton dan kritikus:

  • Apresiasi Menteri Kebudayaan Fadli Zon
    • Mengapresiasi film karena mengangkat tradisi yang mungkin telah punah.
    • Menilai film merefleksikan keberagaman budaya Indonesia dengan cerita yang menarik.
  • Apresiasi Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar
    • Mengapresiasi film ini.
    • Berharap film dapat meningkatkan kesadaran akan kekayaan sejarah dan budaya Indonesia.
  • Respon Penonton dan Kritikus
    • Film ini mendapatkan skor penonton yang beragam di berbagai platform ulasan film, namun secara umum menerima respons positif.
    • Tim produksi dipuji atas keberhasilan menciptakan suasana budaya Jawa yang kental.
    • Beberapa ulasan memberikan catatan pada aspek teknis seperti efek visual dan tone warna yang dianggap kurang optimal.
    • Secara keseluruhan, film ini dinilai sebagai karya yang khas Hanung Bramantyo ("Hanung banget") oleh sebagian pengulas.
article

Sumber

play_circle

Video

gallery_thumbnail

Gambar

we are hiring

We are hiring 🎉

Siap Berkarir dan Berkembang Bersama?

Lamar sekarang

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.