Turnamen Indonesia Open 2025 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, telah berakhir dengan berbagai momen penting. Ganda putri asal Tiongkok dan ganda campuran dari Prancis sukses mengamankan gelar juara. Di sisi lain, beberapa pemain bulu tangkis Indonesia, Fajar Alfian dan Rinov Rivaldy, menjadi sorotan terkait evaluasi dan rencana karier mereka pasca turnamen.
Ganda Putri Tiongkok: Liu Sheng Shu/Tan Ning Raih Gelar Juara
Pasangan ganda putri Tiongkok, Liu Sheng Shu dan Tan Ning, menunjukkan dominasi mereka di Istora Senayan.
-
Kemenangan Gemilang di Final
- Berhasil meraih gelar juara Indonesia Open 2025 setelah mengalahkan ganda Malaysia, Pearly Tan dan Thinaah Muralitharan, di Istora Senayan.
- Kemenangan ini menjadi gelar juara ketiga mereka tahun ini, setelah sebelumnya memenangkan Badminton Asia Championships 2025 dan Malaysia Masters 2025.
-
Istora Sebagai Arena Keberuntungan
- Pasangan ini menganggap Istora sebagai tempat yang membawa keberuntungan. Liu Sheng Shu sebelumnya juga pernah meraih gelar di Istora pada Indonesia Masters 2023 (bersama Zhang Shuxian) dan Indonesia Masters 2024 (bersama Tan Ning).
-
Komentar Pasca Kemenangan
- Tan Ning menyebut kemenangan ini sebagai cara yang baik untuk menutup tur Asia Tenggara.
- Liu Sheng Shu menekankan pentingnya kepercayaan diri dan taktik sederhana dalam meraih kemenangan.
- Keduanya juga menyebut fokus pada permainan stabil dan dukungan penonton sebagai kunci kemenangan, yang merupakan buah dari latihan intensif.
Ganda Campuran Prancis: Thom Gicquel/Delphine Delrue Juara Perdana Super 1000
Pasangan Prancis Thom Gicquel dan Delphine Delrue mencatatkan sejarah dengan gelar Super 1000 pertama mereka.
-
Gelar Super 1000 Perdana
- Meraih gelar juara Indonesia Open 2025, yang merupakan gelar perdana bagi mereka di turnamen BWF kelas Super 1000.
- Mengalahkan ganda Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Supissara Paewsampran, dalam dua gim langsung, 21-16, 21-18.
-
Balas Dendam dan Apresiasi Istora
- Kemenangan ini menjadi pembalasan atas dua kekalahan sebelumnya dari pasangan Thailand tersebut.
- Thom Gicquel mengungkapkan kegembiraannya atas kemenangan yang diraih di Istora, dan kedua pemain menyatakan kecintaan mereka terhadap atmosfer Istora Senayan.
Performa dan Sorotan Pemain Indonesia
Beberapa pemain Indonesia menjadi sorotan terkait hasil di Indonesia Open 2025 dan rencana karier mereka ke depan.
-
Fajar Alfian: Evaluasi dan Pasangan Baru
- Fajar Alfian bersama Muhammad Rian Ardianto mengungkapkan kekecewaan setelah kalah di semifinal Indonesia Open 2025 dari pasangan Korea Selatan, Kim Won Ho/Seo Seung Jae. Mereka belum pernah menjuarai turnamen ini.
- Fajar akan berpasangan dengan Muhammad Shohibul Fikri di turnamen mendatang (Jepang, Tiongkok, dan Makau Open) menyusul keputusan PBSI, karena Rian Ardianto fokus pada keluarga dan Daniel Marthin dalam pemulihan cedera.
- Fajar melihat perubahan ini sebagai kesempatan untuk mengukur kemampuannya dengan pasangan baru setelah hampir 12 tahun bersama Rian.
-
Rinov Rivaldy: Pertimbangan Istirahat dan Stagnasi Performa
- Pemain ganda campuran Rinov Rivaldy merasa permainannya sedang stagnan dan berencana untuk beristirahat setelah Indonesia Open 2025.
- Berpasangan dengan Pitha Haningtyas Mentari, ia merasa tidak mengalami perkembangan positif, terutama setelah tersingkir di babak awal Singapura Open dan babak pertama Indonesia Open 2025.
- Rinov telah meminta izin kepada pelatih, Rionny Mainaky, untuk beristirahat dan berdiskusi dengan keluarga mengenai masa depannya. Pelatih Rionny Mainaky menyatakan keterkejutannya atas pernyataan ini.
Komentar Pemain Lainnya
Selain para juara dan pemain tuan rumah, pemain lain juga memberikan pandangannya pasca pertandingan.
-
Wang Zhi Yi: Kondisi Mental dan Strategi Lawan
- Pebulu tangkis tunggal putri Tiongkok, Wang Zhi Yi, mengakui kondisi mentalnya yang naik turun saat menghadapi An Se Young (Korea Selatan) di final Indonesia Open 2025, di mana ia kalah dengan skor 21-13, 19-21, 15-21.
- Menurut Wang Zhi Yi, perubahan strategi dari An Se Young dan kurang stabilnya performa dirinya menjadi penyebab kekalahan, meskipun ia telah mempersiapkan strategi khusus.