Pemerintah melalui Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Budi Arie Setiadi meluncurkan program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Untuk memastikan kredibilitas, integritas, dan akuntabilitas program yang menargetkan pembentukan sekitar 80.000 Kopdes ini, Menkop UKM menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam pengawasannya. Namun, inisiatif ini juga mendapat sorotan dan kritik terkait konsep serta potensi risikonya.
Kolaborasi Menkop UKM dan KPK dalam Pengawasan Kopdes Merah Putih
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Budi Arie Setiadi mengambil langkah strategis dengan menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam pembentukan dan pengawasan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Kerja sama ini bertujuan untuk memastikan program berjalan dengan transparan dan akuntabel.
- Tujuan Utama Kolaborasi
- Menjaga kredibilitas, integritas, dan akuntabilitas dalam pembentukan 80.000 Kopdes di seluruh Indonesia.
- Membangun sistem pencegahan risiko tata kelola, seperti legalisasi koperasi fiktif dan praktik moral hazard, dengan KPK sebagai mitra strategis.
- Langkah-Langkah Konkret yang Diusulkan
- Pembentukan Tim Koordinasi Pengawasan Kopdes Merah Putih.
- Integrasi sistem pelaporan dengan dashboard pengawasan KPK.
- Penyelenggaraan pelatihan antikorupsi bagi para pengelola.
- Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU).
- Penguatan Sinergi
- Memperkuat koordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Nasional Kopdes/Kelurahan Merah Putih.
Kritik dan Potensi Risiko Program
Di sisi lain, program Kopdes Merah Putih yang ambisius ini juga menghadapi kritik dan memunculkan kekhawatiran dari berbagai pihak, terutama terkait konsep dasar, pendanaan, dan potensi dampaknya.
- Kritik Terhadap Konsep Program
- Program Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) dinilai terlalu ambisius dan dikhawatirkan mirip dengan model "koperasi komando" yang bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar koperasi yang mandiri dan partisipatif.
- Keterlibatan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam skema KDMP juga menjadi sorotan.
- Potensi Beban dan Risiko Keuangan
- Adanya potensi menjadi beban keuangan yang signifikan bagi desa, Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), dan bahkan fiskal pemerintah secara keseluruhan.
- Skema pinjaman yang dirancang untuk KDMP berisiko menjerat desa dalam utang jangka panjang, yang dapat menghambat alokasi dana untuk pembangunan prioritas lainnya di desa.
- Kekhawatiran terhadap potensi ancaman likuiditas perbankan yang terlibat dalam pendanaan program.
- Pandangan Alternatif
- Sebagian pihak berpendapat bahwa pendekatan yang lebih realistis adalah dengan memperkuat koperasi-koperasi yang sudah ada dan berjalan di tingkat desa.
- Dukungan dapat berupa bantuan modal, pelatihan manajemen, serta fasilitasi akses pasar bagi produk-produk koperasi desa.
- Mendorong pengembalian otonomi desa dalam mengelola dana desa sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat setempat.




Masih Seputar ekonomi
Neraca Dagang Indonesia Surplus US$4,10 Miliar pada Juni 2025, Menurun Tipis
2 hari yang lalu

DJP Kejar Pajak Lewat Integrasi NIK di Digital ID Dukcapil
2 hari yang lalu

INACA: Tarif Trump Picu Efek Domino, Ancam Biaya dan Keselamatan Penerbangan Indonesia
2 hari yang lalu

Bapanas Larang Ritel Tarik Beras di Tengah Kasus Pengoplosan, Jaga Ketersediaan
2 hari yang lalu

Rupiah Melemah ke Rp16.511, Dolar AS Menguat Didorong Data Pekerjaan
2 hari yang lalu

Harga BBM Terbaru 1 Agustus 2025: Pertamax Turun, Diesel Naik di Berbagai SPBU
2 hari yang lalu

BPS: Neraca Perdagangan Indonesia Surplus $19,48 Miliar Semester I 2025
2 hari yang lalu

Perbanas Proyeksi Kredit Tumbuh 8,7% pada 2025
2 hari yang lalu

Harga BBM Pertamax Turun, Dexlite Naik per 1 Agustus; Jember Pulih dari Kelangkaan
2 hari yang lalu

Hutama Karya Tetapkan Tarif Tol Padang-Sicincin Mulai 2 Agustus 2025
2 hari yang lalu

KKP: Indonesia Darurat Sampah Laut, Target Bebas Sampah 2029
2 hari yang lalu

Berita Terbaru

Panglima TNI Tunjuk Marsdya Andyawan Martono Jadi Pangkohanudnas

Prabowo Pimpin Peresmian Enam Kodam Baru TNI di Batujajar

Prabowo Lantik 6 Pangdam Baru, Mayjen Kristomei Pimpin Kodam Radin Inten

Anggota DPR Mekeng Bantah Klaim KPK soal Dana CSR BI/OJK ke Komisi XI

Pengamat Militer Soroti Anggaran dan Persepsi Publik Pembentukan 6 Kodam Baru
Trending

Bupati Pati Jelaskan Pembubaran Posko Demo PBB, Prioritaskan Hari Jadi

Pemerintah Siap Bantu Kejaksaan Agung Pulangkan Riza Chalid Terkait Korupsi Pertamina

Timnas Voli Putri Indonesia Cari Kebangkitan di SEA V League 2025 Putaran Kedua

KPK Konfirmasi Paspor Harun Masiku Dicabut Sejak 2020, Tetap DPO

Wamen BUMN Dorong Pindad Jadi Penggerak Industrialisasi Manufaktur Nasional
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.