Dampak Efisiensi Anggaran dan Penurunan Okupansi Hotel pada Industri Pariwisata

Dampak efisiensi anggaran dan penurunan okupansi hotel berpengaruh besar pada industri pariwisata. Temukan analisis, solusi, dan tren terbaru di sini.

letter

Metrics

{"image":"https://i0.wp.com/indonesiadiscover.com/wp-content/uploads/2025/05/1748333046_50664104ace6ffcfbc9f.jpg?fit=555%2C339&ssl=1","trendingStart":"2025-05-28T00:11:28.975Z","trendingEnd":"2025-05-28T00:11:28.968Z","updatedAt":"2025-06-06T11:39:12.731Z","articleCount":12}
letter

Berita

Efisiensi anggaran pemerintah dan penurunan okupansi hotel telah memberikan tekanan signifikan pada industri pariwisata di Indonesia, khususnya sektor perhotelan. Kondisi ini memicu kekhawatiran akan potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) dan mendorong para pelaku industri untuk mencari solusi serta meminta dukungan kebijakan dari pemerintah.

Dampak Umum pada Industri Perhotelan

  • Penurunan Tingkat Hunian Signifikan
    • Survei Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta pada April 2025 menunjukkan 96,7% hotel mengalami penurunan hunian.
    • Penurunan okupansi juga dilaporkan di Cianjur, dengan rata-rata hanya mencapai 32,8% pada periode Januari-Mei.
    • Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel secara nasional pada April 2025 mencapai 36,75%, turun 1,10 poin dibandingkan tahun sebelumnya (yoy).
    • TPK hotel bintang pada April 2025 mencapai 46,98%, turun 0,16 poin (yoy).
    • TPK hotel nonbintang pada April 2025 mencapai 25,75%, turun 0,46 poin (yoy).
    • Secara bulanan (month-to-month), TPK hotel secara keseluruhan naik 9,23 poin pada April 2025.
  • Peningkatan Biaya Operasional
    • Hotel di Jakarta menghadapi kenaikan biaya operasional seperti tarif air dan harga gas.
  • Penutupan Hotel dan Penurunan Operasional
    • Tiga hotel di Bogor dan Depok (Jawa Barat) dilaporkan tutup akibat penurunan okupansi yang signifikan selama periode Januari hingga Mei 2025.

Penyebab Utama Penurunan

  • Efisiensi Anggaran Pemerintah
    • Penurunan hunian tertinggi (66,7% di Jakarta) berasal dari segmen pasar pemerintah akibat pengetatan anggaran dan Instruksi Presiden Nomor 1/2025.
    • Kebijakan efisiensi anggaran pemerintah berdampak signifikan pada industri pariwisata hotel dan restoran di berbagai daerah, termasuk Jakarta dan Cianjur.
    • Pembatasan kegiatan rapat dan acara pemerintahan di hotel akibat efisiensi anggaran sangat memengaruhi segmen MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition).
    • Kementerian Keuangan memastikan akan mengurangi anggaran untuk rapat kementerian/lembaga di hotel pada tahun 2026.
    • Penghapusan uang saku harian untuk kegiatan rapat di luar kantor (paket halfday pada 2025 dan paket fullday pada 2026) berdasarkan PMK Nomor 33/2025 akan mengurangi anggaran rapat di hotel.
  • Persaingan Usaha Tidak Sehat
    • Menjamurnya praktik homestay dan penyewaan apartemen harian yang tidak mengikuti regulasi dan kewajiban pajak pariwisata menjadi keluhan pelaku industri perhotelan.
    • Praktik ini dianggap melanggar aturan karena seharusnya masuk klasifikasi akomodasi jangka panjang, dan ketiadaan beban pajak membuat mereka dapat menawarkan harga lebih murah, menciptakan persaingan tidak adil.

Ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

  • Potensi PHK Massal
    • PHRI DKI Jakarta memperkirakan potensi PHK hingga 30% di bisnis perhotelan akibat penurunan okupansi.
    • Sebanyak 70% responden survei PHRI DKI Jakarta menyatakan akan melakukan pengurangan karyawan jika kondisi berlanjut tanpa intervensi kebijakan.
    • Kementerian Ketenagakerjaan melaporkan bahwa 70% pelaku usaha perhotelan berpotensi melakukan PHK, dengan perkiraan pengurangan karyawan antara 10-30%.
  • Pengurangan Jam Kerja dan Gaji
    • Beberapa hotel di Malang (sebelum pemulihan) dan Cianjur terpaksa mengurangi jam kerja karyawan.
    • Sejumlah hotel di Jawa Barat juga terpaksa mengurangi jam kerja karyawan dan melakukan pemotongan gaji hingga 50% sebagai dampak penurunan okupansi.
  • Upaya Mitigasi dari Pemerintah
    • Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyiapkan langkah mitigasi untuk mengantisipasi potensi PHK di industri perhotelan.
    • Langkah mitigasi Kemnaker meliputi program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).
    • Kemnaker juga akan menyelenggarakan program pelatihan dan peningkatan kompetensi (reskilling and upskilling) bagi pekerja terdampak.
    • Pembentukan Satuan Tugas (Satgas) PHK oleh Kemnaker untuk membantu industri perhotelan menghadapi kesulitan.

Kondisi dan Respons di Berbagai Daerah

  • DKI Jakarta
    • Mengalami penurunan okupansi signifikan, terutama dari segmen pemerintah.
    • Menghadapi potensi PHK besar dan kenaikan biaya operasional.
  • Kota Malang
    • Menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah terdampak efisiensi anggaran, dengan okupansi rata-rata 50-60%.
    • Pemulihan didorong oleh acara seperti Porprov IX Jatim 2025 dan program pemerintah daerah.
    • Menarik minat investor untuk pembangunan hotel dan restoran baru.
  • Kabupaten Cianjur
    • Industri pariwisata, khususnya hotel dan restoran, terdampak signifikan oleh efisiensi anggaran pemerintah.
    • Okupansi hotel rata-rata rendah (32,8% Januari-Mei) dan terjadi pengurangan jam kerja karyawan.
  • Jawa Barat (Umum)
    • PHRI Jawa Barat melaporkan penutupan tiga hotel di Bogor dan Depok akibat penurunan okupansi.
    • Rata-rata okupansi hotel di Jawa Barat turun menjadi 42% pada periode Januari-Mei 2025.
    • Dari 770 hotel anggota PHRI di Jawa Barat, hanya 454 yang dilaporkan masih aktif beroperasi.
  • Kota Bandung
    • Mengalami penurunan okupansi hingga 80-82% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, terutama akibat pembatasan perjalanan dinas pemerintah.
  • Bali
    • Mencatat TPK hotel bintang tertinggi secara nasional sebesar 57,23% pada April 2025.
    • Juga mencatat TPK hotel nonbintang tertinggi nasional sebesar 41,86% pada April 2025.
  • Papua Pegunungan & Papua Barat
    • Papua Pegunungan mencatat TPK hotel bintang terendah nasional sebesar 13,70% pada April 2025.
    • Papua Barat mencatat TPK hotel nonbintang terendah nasional sebesar 10,07% pada April 2025.

Usulan dan Harapan Industri

  • Pelonggaran Kebijakan dan Insentif
    • PHRI DKI Jakarta mengusulkan pelonggaran kebijakan anggaran perjalanan dinas pemerintah.
    • Permintaan insentif untuk sektor transportasi dan perhotelan, termasuk penurunan pajak daerah dan biaya operasional.
  • Peninjauan Biaya dan Regulasi
    • PHRI DKI mendorong peninjauan tarif air, harga gas, Upah Minimum Provinsi (UMP) sektoral, dan penyederhanaan perizinan.
  • Peningkatan Promosi Pariwisata
    • Dorongan untuk promosi pariwisata yang lebih terarah dan upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
  • Intervensi Pemerintah
    • Pengusaha meminta pemerintah untuk campur tangan guna menyelamatkan bisnis perhotelan.
    • Harapan adanya kebijakan realisasi dari efisiensi anggaran yang lebih mendukung sektor pariwisata.
  • Strategi Adaptasi Industri
    • Emiten perhotelan seperti PT Griptha Putra Persada Tbk (GRPH) menunjukkan optimisme terhadap potensi pasar dari segmen non-pemerintah.
    • GRPH berupaya memperkuat kolaborasi dengan berbagai vendor acara dan agen perjalanan untuk menggali peluang pendapatan dari sektor swasta.

Tren Permintaan Properti Hotel

  • Penurunan Permintaan Properti Hotel Dijual
    • Rumah123 melaporkan tren penurunan permintaan properti hotel yang dijual sejak Januari 2025.
    • Penurunan permintaan signifikan sebesar 26,9% pada April setelah fluktuasi di bulan-bulan sebelumnya.
  • Minat Investor Berdasarkan Lokasi
    • Jakarta Pusat (37,7%) dan Jakarta Selatan (34,7%) menjadi lokasi yang paling diminati untuk properti hotel, menunjukkan kawasan bisnis dan komersial tetap menarik.

Industri perhotelan berharap adanya langkah konkret dari pemerintah untuk mengatasi dampak negatif ini dan mendukung pemulihan sektor pariwisata sebagai salah satu penggerak ekonomi penting.

play_circle

Video

gallery_thumbnail

Gambar

article

Sumber

we are hiring

We are hiring 🎉

Siap Berkarir dan Berkembang Bersama?

Lamar sekarang

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.